Cari Blog Ini

Jumat, 12 Desember 2014

Islamic Worldview Sebagai Landasan

Islamic Worldview atau pandangan hidup Islam merupakan landasan cara berpikir seseorang secara Islam. Istilah Islamic Worldview dalam tradisi Islam klasik sebenarnya belum diketahui. Namun, bukan berarti Islam tidak memiliki worldview. Barulah ulama pada abad 20 menggunakan tema khusus untuk worldview ini. Diantaranya; Maulana al-Mawdudi dengan istilah Islami nazariat (Islamic Vision), Sayyid Qutb dengan istilah al-Tasawwur al-Islamy (Islamic Vision), Mohammad Ashir al-Zayn dengan istilah al-Mabda' al-Islamy (Islamic Principle), dan Prof.Syed Naquib al-Attas dengan istilah Ru'yatul Islam lil wujud (Islammic Wordview).

Tentu saja, bukan cuman Islam yang mempunyai worldview nya. Ada banyak worldview yang bisa jadi kita yang menggunakannya. Ada Western worldview, Christian worldview, Orientalis worldview, Secular worldview, dan pandangan-pandangan lain.

Al-Quran dalam pandangan Islam misalnya. Ia merupakan kitab yang tidak diragukan lagi. Ia merupakan wahyu dari Allah, dibawa oleh Malaikat Jibril, bukan dikarang-karang saja oleh Rasul yang tidak pandai menulis dan membaca. Ia menjadi petunjuk untuk orang yang ingin bertakwa atau Muttaqin.

Dalam pandangan kristen, Al-Quran sama sekali bukan kalam ilahi. Sebab menurut mereka (kaum kristiani), Bibel adalah God's Word, yang tidak mungkin salah. Karena Al-Quran berani mengkritik dengan sangat tajam kata-kata Tuhan di dalam Bibel, maka Al-Quran bersumber dari setan. Adapun salah satu kritik Al-Quran terhadap Bibel yakni; "Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata sesungguhnya Allah ialah al-Masih putera Maryam." surah al-Ma'idah (5:72). Selebihnya lihat surah al-Ma'idah (5: 73), al-Tawbah (9: 31), al-Nisa (4: 157), dan surah al-Tawbah (9:30).

Pandangan Orientalis berbeda pula. Pandangan ini berpendapat kalau Al-Quran bukan wahyu, hanya karangan Muhammad, dicurinya dari kitab suci Yahudi dan Nasrani.

Bila ditelusuri, pandangan kristen dan pandangan orientalis tak jauh berbeda. Sebab, umumnya para orientalis beragama kristen. Sebut saja Ricoldo da Monte Croce yang merupakan seorang Biarawan Dominikus. Ia berpendapat bahwa setan mengarang Al-Quran sekaligus membuat Islam. Dan pendapat ini diteruskan oleh Martin Luther yang memang banyak diwarnai oleh pikiran Ricoldo. Hanya saja, dibanding Ricoldo, hujatan Luther kepada Al-Quran sangat sinis. Selain mengatakan pengarang terakhir Al-Quran adalah setan, ia juga berpendapat bahwa Al-Quran mengajarkan kebohongan dan pembunuh.

Konon di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam pandangan mengenai Al-Quran. Ada yang mengatakan Al-Quran itu kitab porno. Ada yang mengatakan Al-Quran itu hanya lah sebuah kertas. Ada yang mengatakan Al-Quran tidak sesuai zaman dan perlu direvisi. Tentunya kita perlu berhati-hati dengan pemikiran seperti ini.

Memasuki zaman sekarang ini, pemahaman mengenai worldview Islam sangat diperlukan. Berkembangnya ilmu pengetahuan perlu diintegrasi dengan Islam. Sebab terjadi dikotomisasi ilmu pengetahuan. Di satu sisi para pelajar hanya mendapat ilmu pengetahuan namun tidak dikaitkan dengan konsep Islam. Seseorang yang belajar ilmu kedokteran misalnya. Ia dapat mengaitkan konsep ketauhidan dengan darah. Sebab, bukankah Allah yang menciptakan darah tersebut? Ini cuman contoh kecil. Dalam Al-Quran dan Hadits telah banyak tertuang aturan-aturan mengenai politik, sosial, dan ekonomi. Bahkan urusan buang air kecil pun diatur.

Perlu diketahui, bahwa peradaban Islam dibangun karena banyaknya para cendekiawan yang menggunakan Islamic worldview. Mereka tidak saja ahli dalam ilmu pengetahuan, namun juga ahli dalam ilmu keIslaman. Ibnu Hajar al Asqalani adalah seorang hakim, namun dari tangannya bisa lahir karya fundamental seperti Bulughul Maram dan Fathul Bari. Ibnu Khaldun sebagai seorang tokoh ekonomi, mempunyai karya Mukaddimah, dan lain sebagainya.

Dengan memiliki worldview Islam juga seseorang dapat mempunyai pandangan Islam yang tidak sekular. Ia memandang perilaku, hidup dan realitas alami ini sebagai tempat untuk menjalankan amanah Allah. Bahwa semua akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.

Sumber :
- Al-Quran
- Buya Hamka - Tafsir Al-Azhar Juz 1
- Buya Hamka - Umat Islam Menghadapi Tantangan Kristenisasi dan Sekularisasi
- Adnin Armas - Metodologi Bibel dalam Studi Al-Quran (Kajian Kritis)
- Kholili Hasib - Worldview Islam Sebagai Asas Pendidikan
- Hamid Fahmi Zarkasyi - Pandangan Hidup Islam (Islamic Wordview)
- Ta'lim

0 komentar:

Posting Komentar

Muh. Hidayat. Diberdayakan oleh Blogger.