Cari Blog Ini

Jumat, 19 Juni 2020

Tipe Orang I, T, dan X

Sumber: Dribbble.com

10 Agustus 2018, saya pernah menulis di Instagram perihal spesialisasi dan generalisasi. Dua hari yang lalu, Rio Purba kembali mengingatkan hal yang serupa. Tapi dengan bahasa yang berbeda. Inti dari keduanya gini, apakah kamu ini generalis atau spesialis? Sejujurnya, saya cukup merenungkan hal ini sejak lama. Tipe apakah sebenarnya saya ini?

Untuk lebih jelasnya, ada orang yang tipe I, tipe T, dan tipe X. Orang yang masuk kategori tipe I ini adalah orang spesialis. Kata Andrew Wilshere, seorang designer, golongan orang I ini orang yang pengetahuannya lebih mendalam dan berpengalaman dalam satu area atau bidang ilmu. Tipe seperti ini menurut Andrew tidak cocok untuk berkolaborasi atau projek ramai-ramai.

Golongan T yakni golongan orang yang punya banyak pengetahuan, tapi tidak terlalu mendalam (rata-rata), namun ada satu skill yang sangat dikuasainya. Dia juga cukup berpengalaman untuk satu hal itu. Itulah mengapa dikatakan T, karena ada satu yang menonjol ke bawah.

Yang menarik, dan ini aku baru tahu juga, yakni golongan X. Rupanya ada juga tipe ini. Seperti apakah tipe ini? Melanjutkan tulisan Andrew Wilshere, golongan X ini yakni para leader. T-shaped people are great collaborators. But when it comes to hiring a new leader for an organisation, the qualities are more X-shaped. Lebih lanjut Andrew menulis, "roles demanding X-shaped people tend to be focused on strategy and team management, rather than the coalface design work."

Balik lagi ke diri saya sendiri. Sejujurnya saya ini suka galau juga mau ngembangin skill yang mana agar benar-benar ahli. Mengingat saya ini generalis garis keras. Semua hal ingin dicoba. Ada yang baru, dicoba lagi. Pingin bisa semuanya. Ini wajar gak sih?

Jika dirunut, saya punya kemampuan dalam hal; Adobe Photosop, Menulis, Edit Video, dan Musik. Untuk musik, sepertinya tidak begitu terlalu tertarik. Saya tak ingin dikenal jadi musisi. Desainer? Sound interesting. But, sepertinya tidak deh. Cukuplah dia menjadi kemampuan rata-rata. Edit video? Ini juga menarik banget sih. Tapi kayaknya nggak. 

Setelah saya menarik benang merah. Sepertinya di antara semua kemampuan, mungkin kemampuan menulis yang paling aku bisa. Sekarang tinggal perdalam dan latihan aja. Mau jadi penulis apa. Jujur yah, belakangan ini suka mikir apa 'portofolio' yang bisa aku perlihatkan ke orang-orang?

Menulis fiksi? Meski suka membaca dan pernah menulis fiksi, tapi rasanya tak mau tergoda dulu. Kagak bisa sepertinya saya menulis cerpen, atau novel. Mungkin bisa. Tapi suatu hari. Hahaha

Saat ini, rasa-rasanya pingin menulis nonfiksi saja. Menulis random tentang keseharian. Dari kantor, cinta, dan apapun itu yang dengan leluasa aku menulisnya.

Kalau teman-teman, ingin menjadi seperti apa?


1 komentar:

  1. Saya tidak tahu mau jadi apa. Tapi saya suka mempelajari sesuatu yang baru sehingga tidak monoton. Namun, sampai sekarang belum bisa menarik benang merahnya.

    BalasHapus

Muh. Hidayat. Diberdayakan oleh Blogger.