Cari Blog Ini

Selasa, 31 Oktober 2023

1 November 2023

Sudah 1 November 2023, Guys. Tinggal dua bulan lagi menuju 2024. Bagaimana kalian memulai awal bulan ini? Semoga kalian selalu semangat. Dan biasanya kalau tahun sudah mulai selesai, kita kadang merancang resolusi lagi di tahun selanjutnya. Lantas bagaimana resolusi tahun ini? Tinggal dua bulan lagi. Apakah akan terkejar? Saya tak tahu. 2023 yang kian menipis ini saya berharap bisa lebih lagi tentu saja. 

Tapi saya ingin memanfaatkan sisa waktu ini dengan mereset pikiran saya tanpa perlu membuang file-file yang bernama kebaikan di hardisk kehidupan saya. Saya ingin menjadi lebih baik. Sudah itu saja. Bagi keluarga, dan masa depan saya. Saya ingin merapikan rak-rak pikiran saya. Sehingga tidak ada lagi celah kemalasan masuk di sana.

Sudah 30 tahun saya di dunia ini. Rasa-rasanya masih belum banyak saya berbuat baik. Rasanya belum siap lidah ini melakukan pembukuan di hari akhir. Masih banyak selisih -bahkan sangat jauh selisihnya- antara dosa dan pahala yang telah saya lakukan. Peluang untuk mendapat siksaan di hari akhir masih 99,99%. Artinya sangat kecil peluang untuk masuk surga. Astagfirullah.

Semoga Allah mengampuni hamba yang hina ini.

Jumat, 20 Oktober 2023

Lima Tahun di Tanah Rantau

Tidak terasa, Oktober ini saya udah menyentuh angka lima tahun di Palu. Saya mencoba membuka email-emailku terdahulu dan menemukan email ke HRD perusahaan saya bekerja tanggal 19 Oktober 2018. Tertulis di sana bahwa saya atas nama Muh. Hidayat dengan nomor JAO-30473 BERSEDIA & SIAP mengikuti pembekalan. Saya tidak tahu mengapa saya harus menulis dua kata itu dengan huruf kapital. Tapi yang jelas ingatan mengajakku keliling di taman masa lalu.

Saya ingat betul saat orangtua saya mengetahui kalau saya sudah lulus dalam penerimaan PT Jasa Raharja. Mereka langsung memeluk saya. "Ambil saja peluang di sana," kata Ayah saya. Tak sungkan-sungkan kabar bahagia tersebut langsung muncul di grup keluarga. Cita-cita saya menjadi dosenpun saya relakan. Saya pun mengambil jalan menjadi karyawan di sebuah perusahaan.

Singkat cerita, tibalah saat di mana kami menerima pengumuman di mana kami akan ditempatkan. Doaku saat itu hanya satu. Ingin ditempatkan di tempat yang saya bisa leluasa beribadah. Saat wawancara saat itu, tiga tempat yang terjauh dan terpencil yang telah saya bilang kepada Direksi dan HRD yakni Buol, NTB, dan Papua. "Kalau sudah Papua, berarti siap ditempatkan di mana saja," canda Ibu Dewi Aryani Suzana yang saat itu masih menjadi Direktur Human Capital.

"Muh. Hidayat. Cabang Sulawesi Tengah." kata Ibu Iis, Kadiv Human Capital saat itu. Saya pun menerima surat itu. Saya lupa ekspresi saya bagaimana. Mungkin saking bingungnya saya. Kemudian posisi penempatan tersebut saya sampaikan kepada orangtua. Ayah saya yang pernah tugas di Sulawesi Tengah cuman berkata kalau tempat tersebut bagus. Sedangkan Ibu saya sempat khawatir, mengingat sebulan yang lalu Sulawesi Tengah baru saja mengalami gempa, likuifaksi, dan tsunami.

Tapi semuanya kini telah berlalu. Mari mensyukuri semuanya mengingat posisi kerja masih dekat dengan Sulawesi Selatan. Tentu ada rasa ingin pulang atau bahkan tinggal kembali di Makassar. Tapi mungkin bukan sekarang. Tiba waktunya. Setidaknya di tanah rantau ini, dengan keluarga kecilku yang sekarang, kita syukuri semua yang telah diberikan oleh-Nya. 

Kamis, 19 Oktober 2023

Jika Ini Adalah Tahun Terakhir Pembebasan Denda Pajak

Suatu pagi dalam Dialog Interaktif Luar Studio yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Palu tanggal 11 Oktober 2023, Bapak Mustaqim Karim, SH, MM, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan Daerah Bapenda Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan bahwa dari data kendaraan di Sulawesi Tengah yang teregister sebagai objek pajak sebesar 1,3 juta unit kendaraan. Akan tetapi yang taat pajak hanya 400rb atau sekitar 30%. Yang menarik, sambung beliau, pada tahun 2022 tercatat kendaraan baru sudah 1000 kendaraan yang menunggak. Hal ini menandakan, masyarakat ramai-ramai membeli kendaraan dengan segala kemudahannya, akan tetapi lupa atau lalai membayar pajak.

Perlu diketahui bahwa untuk membayar pajak kendaraan bermotor, Tim Pembina Samsat yang terdiri dari Badan Pendapatan Daerah, Kepolisian, dan PT Jasa Raharja telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tim Pembina Samsat telah mengoptimalkan inovasi dalam pelayanan Samsat sehingga memudahkan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Di setiap Wilayah telah digencarkan Samsat Keliling yang menjangkau daerah-daerah yang jauh dari kantor Samsat sehingga memudahkan masyarakat untuk membayar pajak.

Pada tahun 2023 ini, masyarakat kembali dimudahkan dengan adanya program penghapusan bea balik nama kendaraan bermotor kedua melalui Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 900.1.13/334/BAPENDA-G.ST/2023, kemudian disusul dengan Program Penghapusan Sanksi Administratif/Denda Pajak Kendaraan Bermotor melalui Nomor 900.1.13.3/443/Bapenda-G.ST/2023 yang berlaku per tanggal 4 September 2023. Program ini oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah, Rifki Anata Mustaqim mengatakan selain memberikan keringanan beban finansial masyarakat Sulawesi Tengah, juga bertujuan untuk mengoptimalkan penerimaan pajak kendaraan bermotor.

Ada satu permisalan yang selalu digunakan oleh para penceramah atau motivator jika ingin membangkitkan semangat seseorang. Yakni dengan mengandaikan besok adalah hari terakhir kita untuk hidup di dunia. Apa yang orang lakukan jika besok ia mengetahui dirinya besok sudah berpulang? Tentu hari ini dia akan bertaubat, dia akan berbuat baik, dan tentu saja ia lakukan itu dengan semangat dan ikhlas. Jika kita menggunakan permisalan itu, bagaimana jika tahun ini adalah tahun terakhir pembebasan denda pajak? Tentu kita akan siap antri berjam-jam di loket pembayaran mengingat kendaraan kita -misalnya- sudah tiga tahun menunggak pajak. 

Yang lebih mengerikan lagi, sebagaimana Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Pasal 74 yang menyatakan bahwa kendaraan bermotor dapat dihapus registrasi dan identifikasinya jika pemilik kendaraan tidak melakukan registrasi ulang sekurang-kurangnya dua tahun setelah habis masa berlaku Surat Tanda Kendaraan Bermotor. Jadi kehadiran kendaraan kita di jalan raya hanya menjadi 'beban'.

Adanya program pembebasan denda pajak kendaraan ini merupakan momentum yang harus dilakukan segera. Apabila kita sudah mengetahui kendaraan kita menunggak pajak, jangan menunggu besok untuk membayar pajak. Apalagi sampai berkata, "Masih lama tenggang waktunya". Jadikan program pembebasan denda pajak ini sebagai wujud diri untuk memperbaiki bangsa ini. Karena dengan kontribusi pembayaran pajak kendaraan yang telah Anda lakukan, anda telah turut andil dalam membangun infrastruktur atau pembangunan daerah, dan membantu korban yang mengalami kecelakaan lalu lintas.

Nah sekarang waktunya membuka dompet kita dan mengambil STNK di sana sambil mengecek tanggal jatuh tempo pajak kita. Kalau pajak kendaraan bermotor anda masih berlaku, maka Anda lulus sebagai warga negara yang taat bayar pajak. Tapi apabila menunggak, maka segeralah ke Samsat terdekat dan temui pelayannya yang baik dan ramah, dan tuntaskan pembayaran pajak kendaraan bermotor anda. 

Rabu, 18 Oktober 2023

Kewajiban Kita dan Waktu yang Tersedia

Sudah lama sekali saya tidak mendengar kutipan ini. Sambil menemani anak main, kubuka buku karangan Satria Hadi Lubis 'Beginilah Seharusnya Aktivis Dakwah!'. Kutipannya berbunyi, "Kewajiban kita lebih banyak dibanding waktu yang tersedia". Bahwa tugas atau peran kita di bumi lebih banyak dibanding waktu yang diberikan. Meskipun bukunya bercerita tentang dakwah, tapi implementasi dalam kehidupan sehari-hari tetap masih relevan.

Menjadi seorang ayah di tengah pekerjaan di kantor yang begitu padat tentu tidak mudah. Kadang ketika pulang, anak dan istri telah tertidur lelap. Ketika pulang lebih cepat, ada pekerjaan yang ketunda untuk dikerjakan. Di sisi lain, mengerjakan aktivitas yang meningkatkan kemampuan diri sendiri seperti membaca dan menulis harus dilakukan ketika semuanya telah selesai. Di waktu yang sama, tubuh sudah meminta waktunya istirahat. Belum kalau kita membahas perihal ibadah yang telah kita kerjakan. Rasanya kita harus menunduk malu. Ingin masuk surga, tapi lalainya berkepanjangan. Rasanya semuanya tidak habis-habis.

Saya cuman berharap, apa yang saya lakukan ini bermanfaat buat semuanya. Tidak ada rasa penyesalan di kemudian hari terhadap apa yang telah saya kerjakan.

Sekali lagi. Kewajiban kita lebih banyak dibanding waktu yang tersedia. Jika kita renungkan sama-sama, tentu kalian tahu apa yang mesti dilakukan. Masih banyak tugas kita untuk memperbaiki apa yang telah rusak di dunia ini. Minimal kita bisa memahat kebaikan dimulai dari lingkungan terkecil kita; keluarga. 

Senin, 16 Oktober 2023

Beribadah Seserius Bekerja

Semua berawal dari buku 'Muslim Produktif' karya Mohammed Faris. Sore itu, saya membacanya di teras rumah dan menemukan kutipan yang cukup buat saya tersadar. Bahwa mereka yang mendengarkan azan dan langsung menghentikan semua pekerjaannya kemudian bergegas salat, berarti dia serius dan sadar dengan dirinya bahwa dirinya hanyalah Hamba. Mereka fokus untuk beribadah karena Allah. 

Kemudian kukembalikan ia pada diriku sendiri. Mengapa saya tidak melakukan hal yang sama? Sambil bertanya kepada ke relung paling dalam, kutemui jawaban, "Kamu tidak serius". Ketika azan berkumandang, wajahmu masih terpasung di depan laptop. Serius. Serius sekali. Tanpa berpikir panjang apa yang terjadi setelahnya. Waktu yang cuman 10 sampai 20 menit dan dapat dipakai untuk salat berjamaah, digadaikan dengan kerjaan yang masih bisa dijeda.

Saya dan kuberharap kalianpun begitu, kita beribadah seserius kita bekerja. Mengerjakan presentasi di hadapan pimpinan, sambil memperlihatkan analisa dan evaluasi yang telah kita kerjakan. Sehingga ketika kita di Akhirat, ketika Allah bertanya, mengapa sedekah kita menurun, mengapa lidah tak lagi pandai membaca alquran, dan mengapa salat kita bolong-bolong, kita punya jawaban kepada-Nya melalui jari, tangan, dan kaki kita yang bicara. "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan (QS Yasin:65)"

Dan kalian tentu tahu, Allah akan memberikan kita Surat Teguran kepada hamba-hamba-Nya yang lalai. Dia persiapkan neraka yang panasnya melebihi panas yang kita rasakan. Dan kita memohon pertolongan pada-Nya. Namun sudah terlambat waktunya. Kita sedang berada di ruang rapat tertinggi. Dengan layar proyektor yang menggambarkan kehidupan kita di dunia. 

Ok, Yat. Cukup. Melanjutkannya malah membuatku takut. Cukupkanlah dirimu dengan rajin mengaudit diri sendiri. Besok kamu bekerja kan? Sebagaimana kamu serius dalam bekerja, ibadahpun hendaknya kau perlakukan sama.
Muh. Hidayat. Diberdayakan oleh Blogger.