Cari Blog Ini

Kamis, 18 Juni 2020

Kelangkaan

Sumber: Google

Dalam studi ekonomi, ada beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh para cendekia. Salah satunya ialah, "Mengapa harga berlian lebih mahal dibanding air? Bukankah air lebih dibutuhkan dibanding berlian? Seseorang bisa mati dalam sehari jika persediaan air tidak ada, sebaliknya tanpa sekarung berlian, kita masih bisa hidup. Lantas mengapa harga berlian lebih mahal dibanding air?"

Dalam buku 'Path of Life' karya Komaruddin Hidayat, ada sebuah kisah menarik tentang air.  Diceritakan bahwa Sang Raja -yang kaya dan perkasa- sedang berburu kijang menggunakan kudanya. Namun, tanpa sadar, perburuan membawanya ke luar teritorial Istana. Sang Raja kini berada di padang pasir nan luas dan tandus. Ia kaget. Dalam keadaan seperti itu, ia merasakan capek dan haus yang tak terkira.

Hingga, lewatlah seorang Mufasir yang ditunggu-tunggu oleh Sang Raja. Sang Raja senang sekali. Terjadi perbincangan. "Kalau boleh tahu, mengapa saudara di sini, sudah berapa lama, dan apa yang bisa aku bantu?" kata Mufasir. Sang Raja menjelaskan siapa dirinya dan sebab ia tersesat karena berburu seekor kijang. Perbekalannya juga telah habis.

Musafir hendak menolong. Namun, begitu tahu kalau di hadapannya adalah seorang Raja, ia pun berubah pikiran. Musafir ingin sebagian bekalnya ditukar dengan uang. Mendengar permintaan itu, Sang Raja berkata, "Kamu sungguh keterlaluan. Sudah tahu saya ini raja, mestinya menghormati, bukan mencari keuntungan di tengah penderitaan orang lain." Mendengar hal itu, Musafir tersinggung. "Ya sudah, selamat tinggal. Saya mau meneruskan perjalanan," kata Musafir.

Mendengar jawaban Musafir, hati Raja melunak. Di benaknya muncul bayangan yang mengerikan andaikan dia tidak segera mendapat pertolongan air, dia pasti akan mati konyol di padang pasir. Dialogpun terjadi. Tetapi, tawaran kali ini di luar dugaan raja. Separuh bekal ditukar dengan imbalan istana. Raja kesal, tapi tak berdaya. Maka tak ada pilihan lain, air pun ditukar dengan Istana.

Dari cerita di atas, posisi air lebih tinggi dibanding Istana. Istana atau berlian menjadi rendah derajatnya. Namun, jika kita menengok film Blood Diamond, kita akan dapati berlian yang sebesar jempol dihargai miliar dollar. Kelangkaan (scarcity) membuat seseorang rela mengorbankan hal besar untuk memperoleh yang sedikit.

Jika kita menarik makna kelangkaan tersebut pada sifat yang membentuk karakter masyarakat, maka ada satu karakter yang juga langka. Apalagi dengan zaman milenium sekarang ini. Yakni, 'ketekunan'. Ia seperti mutiara di dasar laut yang dicari banyak orang. Tapi ia tidak sepenuhnya mutiara. Ia dibentuk dan diciptakan oleh manusia-manusia yang siap akan tantangan dan cobaan. Nilainya juga tak pernah habis. Ia akan selalu dibutuhkan sepanjang hayat.

Pertanyaan selanjutnya, adakah karakter langka itu di dalam dirimu? Jika kamu belum menemukannya, maka bentuklah dia. Percayalah ketekunan melahirkan hal-hal yang tidak kamu sangka dalam hidupmu.



0 komentar:

Posting Komentar

Muh. Hidayat. Diberdayakan oleh Blogger.