"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." QS Ash-Shaff: 2-3
Ada berapa banyak perkataan kita dalam hidup? Jika dikerucutkan lagi, ada berapa banyak dari perkataan itu yang berupa imbauan atau perintah? Lantas, berapa banyak perintah yang kita lemparkan, namun kita sendiri belum melemparkannya ke cermin, ke diri kita sendiri? Singkatnya, berapa banyak perkataan kita yang tidak kita kerjakan?
Sebagai ketua dalam organisasi kepenulisan, tentu menjadi kewajiban untuk memotivasi para teman-teman, atau para pendatang baru. Akan tetapi, semakin ke sini, saya merasa makin payah saja. Rasanya saya sudah kalah duluan oleh diri sendiri. Saya gagal mengalahkan musuh dalam diri saya.
Saya memotivasi menulis, lantas saya sendiri sudah jarang menulis. Olehnya itu, dalam beberapa hal, sering kali saya diminta untuk berbagi ilmu, lantas saya menimbang dahulu. Jika disuruh membawakan materi kepenulisan, biasanya saya cenderung menolak. Saya lebih memilih untuk berbagi perihal organisasi. Materi yang lebih kukuasai secara teori, pun telah kulalui melalui pengalaman.
Akan tetapi, ketika membawa materi organisasi, ada saja satu dua orang yang bertanya perihal menulis. Hal itu kadang buat saya mengernyitkan dahi. Kudu istigfar. Saya takut masuk dalam golongan orang-orang yang dimaksudkan dalam surah Ash-Shaff di atas. Mereka yang berkata, namun tidak mengerjakan.
Memang, masa lalu saya pernah giat-giatnya menulis. Tapi itu masa lalu. Saya hari ini bukanlah saya yang telah lalu.
Ah. Rasanya saya perlu membayar hutang-hutang saya. Menagih janji kepada diri sendiri, untuk menulis, menulis, dan menulis. Jangan sampai saya, lagi-lagi kusampaikan, masuk ke dalam golongan surah Ash-Shaff. Golongan yang dibenci oleh Allah.
0 komentar:
Posting Komentar