Cari Blog Ini

Selasa, 01 Mei 2018

Menjadi Social Influencer dan Pertimbangan Hari Akhir





Beberapa hari yang lalu, saya mengikuti workshop bagaimana menjadi orang yang berpengaruh di dunia maya. Atau dengan kata lain menjadi 'Social Influencer'. Saya mengikuti workshop tersebut dengan hikmat. Jadi, pengguna Instagram itu kononnya terbagi empat; Instagram sebagai wadah jualan (Online Shop), Instagram sebagai perusahaan (company), Instagram sebagai wadah netizen yang cenderung tak mempunyai tujuan, dan Instagram sebagai influencer. Mereka yang influencer ini adalah orang-orang yang berpengaruh,


Ada satu hal yang menjadi catatan saya, yakni, jika kamu ingin menjadi social influencer, maka kamu setidaknya mengikuti tiga hal ini; like, komentar, dan follow. Sebab, bagaimana mungkin kamu menjadi social influencer sedangkan kamu tidak pernah mengomentari atau ngelike postingan teman kamu? Saya mengangguk. Apa yang narasumber bicarakan ada benarnya.

Begitu pulang, saya pun menerawang jauh. Di dunia ini, segala hal yang melibatkan diri kita akan dipertanggung jawabkan. Menjadi social influencer artinya siap mempertimbangkan apa yang kita like dan komentar. Siapkah kita menerima konsekuensi tersebut?

"... sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawaban...," (QS Al-Isra; 36)

Ah. Kita perlu banyak belajar. Perlu hati-hati terhadap segala yang menjadikan kita terlibat di dalamnya.

Sumber gambar: https://www.tharawat-magazine.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Muh. Hidayat. Diberdayakan oleh Blogger.