Cari Blog Ini

Selasa, 01 Desember 2015

Lelaki Bernama Hamdan

Saat sedang mengajar Audia, lelaki berkaos hitam itu mendekat. Lelaki berkulit putih itu bertanya mengenai orang Bima yang saya ketahui. Saya berpikir sejenak. Saya ingat-ingat siapa Jama'ah Masjid yang berasal dari Bima. Dan ketemu. Hanya saja saya tidak tahu siapa namanya.

Pertemuan dengan lelaki itu membuat saya menyuruh Audia untuk mengaji lebih cepat. Satu halaman yang mesti ia baca, hanya selesai seperduanya. Ada 'tamu' yang mesti saya layani.

Sang 'tamu' saya ajak berbicara. Namanya Hamdan (Semoga saya tak salah. Sebab suaranya agak kecil ketika ia memperkenalkan diri). Ia merantau ke Makassar dari Bima untuk mencari kerja. Selama ini, ia hanya menginap di Masjid-Masjid. Tidurnya pun singkat. Hanya sekitar dua jam. "Saya takut. Karena di Masjid, saya hanya tidur sendirian. Jangan sampai ada Begal yang masuk," tuturnya.

"Ke Makassar bawa bekal apa?" Saya bertanya dengan hati-hati.

"Saya bawa ijazah SMA," jawabnya.

Kembali saya berpikir mengenai loewongan kerja yang hanya menerima ijazah SMA. Apakah ada? Tentu ada. Hanya saja, tentu beda jenis pekerjaannya. Berbeda upah yang diterima. Dan berbeda pula apa yang diinginkan para pelamar kerja.

Saya menanyakan mengenai kemampuan yang ia miliki. "Saya tidak mempunyai kemampuan. Saya hanya tamatan SMA," katanya. Dalam hati, saya ingin menggelengkan kepala. Hidup di era sekarang ini, kemampuan -minimal komputer- harus dikuasai. Saya bingung mau bilang apa. Saya takut jika banyak berkata-kata, akan membuat hatinya tergores.

Menit ke menit berlalu. Adzan isya telah berkumandang. Saya katakan pada Hamdan, jika saya melihat orang Bima tersebut, saya akan tunjukkan orangnya.

***

Selesai sholat Isya, saya melihat Hamdan berbicara dengan orang yang telah kutunjukkan. Mereka berbicara.

"Saya duluan dulu." Saya izin pulang pada Hamdan.

"Terima Kasih, Pak Hidayat." katanya.

Semoga kamu sukses, Teman. Saya tahu hidup ini keras. Kadang kamu harus merantau agar keluar dari zona nyaman. Teruslah berusaha. Dan semoga apa yang kamu inginkan tercapai. Good luck, Hamdan!

0 komentar:

Posting Komentar

Muh. Hidayat. Diberdayakan oleh Blogger.