kami menemui kedondong di perempatan siang itu
"saya datang melalui pesawat yang dikirim Tuhan
dan akan menghidangkan kalian sepotong kue dan secangkir kopi" katanya
mati kami berbinar setelah kurang lebih lima menit
roti bakar yang kami pesan tersaji
seperti ucapannya
hari selanjutnya kami pun bertemu kembali
dan membuat hubungan kami seperti koin
hingga suatu hari pun tiba
kedondong itu menyajikan dirinya
kami menyantapnya
nikmat
kemudian tersedak
tenggorokan kemudian tersayat-sayat
dan
wafat
0 komentar:
Posting Komentar