Cari Blog Ini

Selasa, 09 Februari 2021

Belajar Dari Tentara


Entah ada angin apa, semalam saya menyimak dan menghayati dengan cermat di Youtube perihal Kopassandha, Komisi Pasukan Sandi Yudha - yang saat ini menjadi Kopassus, Komando Pasukan Khusus- dalam rangka Operasi Pesawat DC-9 Woyla, membebaskan sandera. Well, saya mungkin tidak akan menjelaskan secara lebar. Singkat aja.

Awal mula Operasi ini berawal dari adanya Teroris yang menyandera Pesawat Garuda 206 yang saat itu akan terbang ke Medan. Di dalam pesawat, apabila dihitung dengan pramugari dan pilot, maka total keseluruhan yakni 57 orang. Dalam perjalanannya, Teroris mengarahkan pilot agar terbang ke Sri Lanka. Saya membayangkan si teroris nodong pistol ke kepala pilot sambil berkata, "Bawa pesawat ini ke Sri Lanka kalau tidak mau mati."

Nah, part di sini nih yang buat aku kagum. Si Pilot bilang ke Teroris kalau bahan bakar sampai di sana gak mencukupi. Diam-diam juga, ternyata Pilot bisa ngirim sinyal bahaya tanpa sepengetahuan teroris. Nah sinyal bahaya ini dapat diterima oleh pesawat terdekat. Karena gak mungkin ngisi bahan bakarnya di Indonesia, jadilah pesawat dibawa ke Penang Malaysia. Beberapa penumpang dipaksa turun karena merengek gak bisa tenang. 

Setelah isi bahan bakar di Malaysia, Pesawat tidak jadi dibawa ke Sri Lanka. Tapi ke Thailand. Pada saat yang sama, di Indonesia, setelah mengetahui kabarnya ada penyanderaan, Kopassandha langsung membentuk Satuan Khusus untuk menangani operasi. Satuan ini bahkan latihan dengan meminta pihak Garuda untuk meminjam satu pesawat yang persis sama dengan pesawat yang disandera. Gila. Untuk apa? Untuk latihan bagaimana bentuk ruangan, pintu mana saja yang bisa dilalui, bagaimana cara membuka pintu darurat dari luar, dan lain sebagainya. Intinya mereka harus tahu betul. Takjub saya.

Konon, Tentara Thailand menawarkan diri untuk tangani operasi ini karena berlokasi di Thailand. Tapi tentara Indonesia ini keren banget dan percaya diri. Bahwa mereka saja yang melakukannya. Karena mayoritas penumpang yakni Indonesia.

Endingnya? Operasi ini sukses hanya berselang tiga menitan doang. Gila. Wajar jika negara lain memuji Operasi ini. Untuk simak videonya, silakan klik link ini

Mungkin saya agak telat mengetahui operasi ini. Tapi memang, ini operasi keren banget euy. Yang bikin saya takjub yakni bagaimana persiapan mereka. Kedisiplinan para tentara ini kudu ditiru. So, sudahkah kamu disiplin hari ini? Ini noted juga buat diri saya yang masih jauh dari kata disiplin. Apalagi untuk urusan dengan Allah. 

*Ditulis d iwaktu senggang sewaktu bekerja di Samsat Sigi, Januari 2021

0 komentar:

Posting Komentar

Muh. Hidayat. Diberdayakan oleh Blogger.