Cari Blog Ini

Selasa, 14 Mei 2019

Jalan Hidup

Jalan Hidup? Bermula dari saya membuka akun facebook saya. Tepat di beranda, seorang teman -yang boleh dibilang biasa saja- mengupload fotonya berseragam dinas. Saya tidak tahu dia pakai pakaian dinas apa. Tapi yang terlintas di benak saya bukan perihal dia kerja sebagai apa atau menjadi apa. Yang terlintas di pikiran saya yakni perihal jalan hidup. Teman saya ini telah memilih jalan hidupnya. Bahkan tak sedikit yang mendoakannya. "Semoga sukses," begitu komentar yang tertera.

Allah tentu saja telah mengatur jalan hidup seseorang. Termasuk jalan hidup saya. Setelah saya menjalani studi S2, yang di pikiran saya saat itu hanya kalimat, "hidup itu berjuang." Dan perjuangan saya sampai pada titik di mana saya kerja sebagai Mobile Service PT Jasa Raharja. Saya sebelumnya tidak banyak tahu tentang BUMN ini. "Saya mengetahui Jasa Raharja secara sekilas kalau melintas di jalan raya, lantas tertera rambu peringatan Jasa Raharja." Begitu jawab saya sewaktu sesi wawancara tes.

Sejujurnya, saya bermimpi bisa mengajar banyak orang. Mendapat pahala lewat ilmu-ilmu yang saya salurkan. Terus terang itu mimpi saya. Tapi liuknya jalan ini mengharuskan saya untuk kerja di Jasa Raharja. 

Pertama, diterimanya sebagai pegawai Jasa Raharja saya anggap sebagai sebuah proses. Sebab satu dari apa yang ingin saya lakukan di tahun 2018 yakni agar tidak meminta uang lagi kepada orangtua. Saya ingin membahagiakan mereka. Tak heran, ketika mendengar kelulusan saya di BUMN ini, mereka bahagia. Dugaan saya, kebahagiaan ini mereka ceritakan ke teman-teman kantor mereka. "Anakku kerja di Jasa Raharja." Yah. Namanya orangtua.

Kedua, diterimanya saya juga membuat impian yang lain tercapai; merantau. Dari dulu saya ingin merantau. Saya ingin merasakan bagaimana rasanya jauh dari orangtua. Dan ternyata memang membuat rindu yah? Hehehe. Tidak apa. Semoga di tanah rantau ini bisa banyak hikmah yang saya ambil.

Ketiga, setelah sekian bulan bekerja di perusahaan ini, bersyukur yah tentu saja. Saya senang karena relasi saya semakin luas. Relasi yang saya tidak duga-duga. Berteman dengan polisi, dokter, dan para perawat. Mungkin jodoh saya tidak jauh-jauh dari spesies ini. Eh. Hahaha.

Tapi yah. Begitulah jalan hidup. Semuanya harus disyukuri. Ada puzzle hidup yang kita susun tahap demi tahap. Satu persatu dengan cinta, dan semangat. Tidak boleh mengeluh. 

Satu hal yang mesti kamu jaga, Yat. Semoga puzzle hidupmu semakin baik dari hari ke hari. Dari segi produktifitas, integritas, proaktif, ramah, ikhlas, mudah, empati, dan segalanya yang baik-baik. Semoga makin berkembang juga dalam ilmu pengetahuan dan networking. Jangan terjebak juga dengan pekerjaan. Aku yakin kamu bisa, Yat!

0 komentar:

Posting Komentar

Muh. Hidayat. Diberdayakan oleh Blogger.