2018 dan Tantangan yang Diberikan
Berlalu sudah 2017. Waktu mempertemukan kita pada detik pertama 2018. Hingga detik itu menjelma jam. Rasanya, ada banyak sekali duka dan kejutan yang tersisa. Bunyi terompet yang menggemaskan, serta nyala kembang api yang dirindukan.
Saya mengupdate status di semua akun social media. Facebook, Instagram, dan Whatsapp. Terkecuali Twitter. Ya. Sebab tak banyak dari temanku yang mempunyai akun Twitter. Isi dan iramanya tetap sama.
Sebenarnya iseng aja buat status begitu. Tapi, ternyata banyak yang kasih komentar. Kalau dikalkulasikan nih yah, ada 2 dari Instagram, 12 dari Whatsapp, dan 8 dari Facebook. Dengan karakteristik peserta yakni laki-laki sebanyak... eh, kok malah jadi kayak penelitian. Pakai karakteristik segala. Ok. Lanjut dah.
Setidaknya, semua tantangannya yakni sebagai berikut;
1. Menikah
Rupanya, 80 persen orang memberi tantangan agar saya menikah di tahun 2018. Hahaha. Saya mah bisa apa. Apakah saya sanggup melewatinya? Sejujurnya tantangan ini adalah tantangan terpanjang. Kalau sudah di jalan tantangan ini, maka siap-siap menemui kelok sembilan, paku yang bertebaran, dan tebing menjulang. Halah. Selain itu, tantangan ini butuh keberanian mengetuk pintu rumah. Bisakah saya melaluinya? Insyaallah. Bisa. Jika Allah berkehendak, pasti muaranya akan ketemu juga. "tantangan sekaligus doa kaks. Semoga terlaksana tantangannya," ucap seorang teman. "Sapa tau di tahun 2018," kata teman selanjutnya. "ana tunggu proposal CV antum nanti akhy," ungkap Murabbiku. Diam-diam saya mengaminkan semuanya.😇
2. Menulis
Tantangan kedua yang paling banyak diberikan kepada saya yakni tantangan menulis.. Ada yang menantang saya agar menulis satu hari satu postingan. Fauzan, alumni ToWR Pinrang yang baru saja berteman di Facebook langsung berkomentar, "Menulis 2 buku ama terbitkan 5 cerpen dan 10 puisi di koran." Saya langsung tertawa membacanya. Gile juga yah. Banyak banget euy. Pertama, saya bukan penulis puisi. Saya hanya penikmat puisi. Tentu saja, kalau buat puisi asal jadi sih bisa. Tapi saya bukan tipe orang macem tuh. Kedua, sudah lama sekali saya tidak menulis cerpen. Kadang merasa menulis cerpen bukan tipe saya banget. Tapi, masih suka baca cerpen dan novel kok. Kalau 2 buku? Sepertinya sih bisa. Paling tidak, kalaupun cuman satu, buku itu adalah persyaratan untuk tantangan pertama. Hahaha. If you know what i mean. Pada akhirnya, saya menerima tantangan menulis agar mempunyai 1 buku solo. 👊
3. Mendaki
"Mendaki terus foto sunset dan sunrise." Jujur saja. Saya dari dulu ingin sekali mendaki. Bahkan pernah kuutarakan pada Ibu. Tapi kata Ibu, jangan. Banyak orang hilang di gunung. Saya nyengir aja. Memang sih, saat itu sebelum saya lulus S1, kasus orang hilang di gunung lagi marak. Tapi untuk tahun 2018, semoga bisa terlaksana. Paling tidak di tempat yang tidak terlalu menjulang. Hahaha. Ok. Tantangan ini saya terima. 💪
4. Khatamkan al-Quran 10 kali dalam sehari
Yup. Anda tidak salah baca. Seorang teman memberikan saya tantangan agar mengkhatamkan al-Quran 10 kali dalam sehari. Sebetulnya saya malah sedih banget menerima tantangan ini. Secara, 1 juz sehari saja saya masih bolong-bolong. Sedih banget kan? "Huaa. Hiks. Langsung ciut. Bukan tak mungkin sih. Tapi berat di awalnya. Khatamkan sekali sehari saja pasti lelahmi hayati. Hiks," balasku. Menurutnya, ini adalah yang paling menantang. Tapi, dengan memohon maaf seberat-beratnya, tantangan ini tak bisa saya terima. Huhuhu 🙏
5. Tidur di jam 10 malam
Menurut teman saya yang mengirim tantangan ini, tidur di jam 10 dapat mengurangi depresi dan stres. Tapi apalah daya. Ana penikmat sepak bola. Kadang jadwal pertandingan berlangsung jam 11. Alhasil begadang deh. Hahaha. Untuk tantangan ini belum bisa saya lakukan. Mungkin nanti bisa jika tantangan pertama saya selesaikan. 😛
6. Membangun Institut
Dulu, saya pernah berinisiasi agar buat institute yang mengkaji Islam. Framingnya yakni dakwah riset. Ada data, pustaka, kita kerja, Begitu yang ingin kami lakukan. Namanya Al-Munir Insitute. Hanya saja, terkendala beberapa hal. Tapi bisakah saya menerima tantangan ini? Untuk ini jawabannya fifty fifty dah.😁
Sebenarnya masih ada lagi tantangan yang diberikan teman-teman. Ada foto saat umrah, nyubit pipi raja salman, dan nikahi fahri. Hahaha. Intinya, kita berusaha agar menjadi sebaik-baik diri kita dibanding yang kemarin. Sebab, bukankah Rasulullah berpesan, meski Hadits ini riwayatnya sedikit diperdebatkan, tapi bisa dijadikan motivasi, "Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama (dengan kemarin) maka dia telah lalai (merugi), barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari kemarin maka dia terlaknat (binasa)."
Sudah siap menjadi lebih baik di tahun 2018? :)
0 komentar:
Posting Komentar