Cari Blog Ini

Minggu, 31 Januari 2016

Ketika Mas Gagah Pergi The Movie; Hijrah, Hidayah dan Dakwah




Nama Helvy Tiana Rosa dalam dunia literasi mungkin tidak asing lagi di Indonesia. Namun, bagaimana dalam dunia perfilman?

Film Ketika Mas Gagah Pergi, sebagai awal menapaki jalan perfilman, mungkin membuat sebagian orang bertanya-tanya. “Orang baru di dunia film, tapi filmnya udah banyak yang nonton. Sebagus apa sih filmnya?”

Jika ada yang bertanya demikian, segeralah tuntaskan penasaran-penasaran itu. Sebab, kalau tidak bagus, tidak mungkin saya menonton dua kali. Film ini sarat akan nilai. Ia bagaikan hujan yang jatuh pada kegersangan tanah. Bagai pohon mangrove yang menahan ombak. Ia mengokohkan keimanan, membangkitkan hati nurani, dan menyadarkan kita akan pentingnya dakwah.


Maka sebagaimana bukunya yang membuat mata saya berkaca-kaca, filmnya pun demikian. Tokoh Gita, Gagah, dan Yudi begitu komplit memainkan adegan. Tak salah Bunda Helvy Tiana Rosa memilih mereka.


Film ini menceritakan tentang hijrahnya seorang Mas Gagah. Namun, perpindahannya menuju Islam yang lebih baik menuai kekecewaan pada adiknya, Gita. Mas Gagah benar-benar berubah. Mas Gagah sekarang tidak asik. Gita sangat kesal. Tidak ada lagi antar-jemput. Tidak ada lagi music rock. Yang ada ialah perseteruan hingga tiap hari. Hubungan Gita dan Mas Gagah tidak lagi harmonis. Mas Gagah makin lebay, sok suci, dan sedikit-sedikit ceramah. Gita benci hal tersebut.

Tetapi, perseteruan itu lah yang membuat saya terharu lagi menitikkan air mata. Terlebih ketika mereka pulang dari pesta pernikahan. Gita sampai mengungkapkan kebenciannya. Bahwa hijrahnya Mas Gagah mengingatkan saya akan ceramah Ust. Salim A Fillah. Tentang mereka yang memperoleh jalan yang sirotal mustaqim itu tidak benar-benar lurus. Namun, mereka akan ditimpah musibah. Sebagaimana para Nabi dan Sahabat, mereka akan mendapat cerca. Baik dari orang yang tidak kita kenal, bahkan orang yang sangat kita sayangi. Mas Gagah yang mendapat hidayah, musibahnya ialah orang yang sedari kecil selalu bersama. Sungguh berat menjadi Mas Gagah. Sungguh tak mudah jalan orang yang mendapat hidayah.
Sumber: bintang.com

Pernah saya mendengar, kemuliaan di sisi Allah setelah hidayah, ialah berdakwah. Menyampaikan kebenaran. Di era milenium sekarang ini, ingin sekali rasanya berjumpa dengan tokoh Yudi. Yudi, sang pendakwah juga dermawan. Ia membantu orang-orang yang terkena musibah. Non muslim sekalipun. Ia berdakwah dari bus ke bus tanpa meminta bayaran. Tokoh Yudi ini begitu mengagumkan karena istiqomah dan santunnya. Tapi juga mengkerdilkan saya. Saya malu dengan tokoh Yudi. Saya tak tahu harus mengatakan apa jika mulut, kaki, dan tangan saya dimintai pertanggungjawaban. Adakah ia digunakan di jalan Allah? Ya Rabbana, Subhanaka inni kuntu minadzolimin. Sungguh hamba ini benar-benar zalim.


Kekurangan dari film ini tentu saja ada. Dari awal melihat trailer Ketika Mas Gagah Pergi, saya dan teman-teman mengkritik jenggotnya yang sangat kelihatan ditempel. Jenggotnya tidak kelihatan alami.

Adegan lain yang membuat saya mengernyitkan dahi ialah saat Mas Gagah menelepon Kyai dan dilihat oleh Gita. Ini agak tidak konsisten dengan perkataan Mas Gagah ketika pergi ke Ternate. Sebab, bukannya di daerah pedalaman tidak ada sinyal?

Terlepas dari itu, saya merekomendasikan film ini buat seluruh warga Indonesia. Film ini benar-benar film yang sangat menginspirasi. Mendidik. Banyak kutipan-kutipan yang bisa kamu bawa pulang. Sebut saja, “Jika ada kebaikan yang belum kamu mengerti, cobalah untuk menghargainya.”

Film ini, juga bisa menjadi sarana hidayah bagi siapa saja. Terbayang jika kamu mengajak seseorang dan ia mendapat hidayah karena film ini. Mungkin pahalanya akan mengalir juga ke kita. 

Sumber : disini

Hiburan di beberapa bagian dijamin akan membuatmu tertawa. Banyak tokoh atau artis terkenal yang main dalam film ini. Sebut saja Wulan Guritno, Shireen Sungkar, dan beberapa tokoh lainnya. Tokoh Abdur dari Stand Up Comedy pun turut hadir.

Selamat menonton dan mari menantikan Ketika Mas Gagah Pergi 2! Karena bukan hanya saya yang penasaran, kamu juga kan? :D

#NontonKMGP #FilmKeren #KMGP #KMGPTheMovie

Ketika Mas Dayat Pergi Bioskop
www.kmgpthemovie.com

http://flp.or.id


0 komentar:

Posting Komentar

Muh. Hidayat. Diberdayakan oleh Blogger.